Bocah Ajaib!! Semua Lawan Babak Belur Tak Terduga Nasibnya Sekarang - Berita

Bocah Ajaib!! Semua Lawan Babak Belur Tak Terduga Nasibnya Sekarang

 


Selain mengurus ketiga anak, istri Alan Budikusuma ini bertanggung jawab atas pembinaan para atlet yang menjalani pelatihan nasional (Pelatnas) di Jakarta. Ya, meskipun kondisi pandemi, para atlet badminton tetap berlatih dengan menerapkan protokol kesehatan sangat ketat.

Mantan atlet bulutangkis nasional Susi Susanti berbagi kisah perjuangannya membangun bisnis pasca gantung raket di tahun 1998 silam. Seperti banyak pengusaha pemula lainnya, Susi pun pernah mengalami banyak momen jatuh bangun.'=

"Setelah saya pensiun, saya tahu karena olahraga ada masanya, ada batas umur. Pada waktu itu saya berumah tangga, setelah itu kita membuat usaha sendiri. Jadi pernah menjadi rekanan, agen alat olahraga, lalu distribusi makanan," ujar Susi dalam Talkshow Hari Ibu 2021.

Pada akhirnya, bersama sang suami yang juga mantan atlet bulutangkis nasional, Alan Budikusuma, mereka mengembangkan sebuah brand raket dan perlengkapan olahraga lainnya. Susi memberi nama brand miliknya Astec, yang merupakan singkatan dari Alan-Susi Technology. Produk-produk Astec sudah dipasarkan sejak 2002.

Mia Audina melakoni debut di Kejuaraan Eropa pada 2002 silam. Saat itu ia langsung meraih medali perak usai pertarungan sengit tiga set melawan sesama pemain naturalisasi Belanda, Yao Jie.

Uniknya, Brenda Beenhakker juga mengamankan medali perunggu. Sehingga sebagaimana laporan Badminton Europe, Belanda untuk pertama kalinya memiliki pemain putri yang ketiganya berdiri memenuhi podium.

Di tahun berikutnya, wanita bertinggi badan 163 cm ini menjadi pebulutangkis pertama yang memenangkan medali Kejuaraan Dunia sejak 1977. Saat itu Mia mendobrak dominasi pemain China dan mengamankan medali perunggu.

Romansa Mia Audina Sebelum Pindah ke Belanda, Antarkan Indonesia Raih 2 Gelar Uber Cup

Hajatan olahraga empat tahunan ini menjadi momen karier paling penting bagi Mia Audina. Di Olimpiade Athena 2004, Mia dikalahkan oleh musuh bebuyutannya asal China, Zhang Ning, dengan skor 11-8, 6-11, dan 7-11 di babak final.


Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel